Suatu ketika seorang customer yang adalah pebisnis lele pemula bertanya kepada kami.
Budidaya ikan yang paling utama kan mencari untung...
Budidaya ikan yang paling utama kan mencari untung...
Nah, gimana caranya tau pakan atau sistem kita sudah baik atau belum?
Salah satu parameter penting untuk kita perhatikan adalah FCR. Lalu apa itu FCR?
FCR adalah singkatan dari FOOD CONVERTION RATIO atau yang dikenal dengan rasio 1 kg daging terhadap pakan yang digunakan.
Rumus untuk mencari FCR adalah membagi antara jumlah pakan yang digunakan dengan berat/bobot ikan sewaktu dilakukan pengecekan. Misalnya saja, pakan yang digunakan untuk 1 kolam ikan lele adalah 4 sak, tiap sak berisi 100kg pakan, ketika dilakukan pengecekan setelah pakan habis, bobot ikan adalah 300 kg maka cara perhitungannya adalah :
= (4 SAK X 100 KG) : 300 KG IKAN = 1,333
Jadi FCR = 1,33
Jadi, jumlah pakan yang terkonversi menjadi daging adalah 1,33 artinya setiap 1,33 kg pakan menghasilkan 1kg daging.
FCR yang didapatkan menunjukkan efektifitas pakan saat digunakan, semakin kecil perhitungan FCR maka semakin baik.
Idealnya adalah FCR ≤ 1, tetapi dalam prakteknya cukup sulit untuk mendapatkan tingkat FCR ≤ 1 pada ikan budidaya.
Terdapat beberapa cara untuk menurunkan FCR yaitu:
1. Menggunakan pakan bernutrisi tinggi, sehingga efektifitasnya terhadap bobot dari ikan menjadi lebih baik. Biasanya pakan bernutrisi tinggi memiliki harga yang relatif mahal, hal ini juga dapat menurunkan pendapatan pengusaha ikan
2. Menumbuhkan pakan alami pada kolam. Menggunakan pupuk untuk menumbuhkan plankton dan lumut juga dapat menurunkan FCR karena ikan mendapatkan asupan selain dari pakan buatan yang biasa digunakan oleh pembudidaya.
3. Penggunaan probiotik untuk kolam atau campuran pakan. Penggunaan probiotik dapat berguna untuk pencegahan penyakit ikan. Penggunaan probiotik yang tepat dapat meningkatkan keamanan bagi ikan dari berbagai macam mikroba jahat.
Penggunaan probiotik tergolong lebih aman dan mudah dibandingkan dengan antibiotik apabila sudah terkena penyakit. Beberapa probiotik juga dapat meningkatkan efektifitas dari metabolisme ikan, sehingga setiap pakan yang diberikan dapat diolah dengan baik di tubuh.
4. Menggunakan teknologi bioflok. Misalnya saja, ikan lele dapat memakan bioflok yang terdapat di kolamnya.
5. Mengatur pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan
6. Menjaga kualitas air dan ketersediaan oksigen agar metabolisme berjalan dengan baik
Ikan yang sakit akan mengalami penurunan berat badan, maka menjaga kualitas air menjadi penting bagi tingginya tingkat penyerapan pakan kedalam daging.
Anda punya pertanyaan seputar budidaya ikan dan udang?
Topik apa lagi yang ingin dibahas berikutnya?
Coret-coret di kolom komen saja ya!
Share jika bermanfaat!
^_^
Pradipta Paramita
FCR adalah singkatan dari FOOD CONVERTION RATIO atau yang dikenal dengan rasio 1 kg daging terhadap pakan yang digunakan.
Rumus untuk mencari FCR adalah membagi antara jumlah pakan yang digunakan dengan berat/bobot ikan sewaktu dilakukan pengecekan. Misalnya saja, pakan yang digunakan untuk 1 kolam ikan lele adalah 4 sak, tiap sak berisi 100kg pakan, ketika dilakukan pengecekan setelah pakan habis, bobot ikan adalah 300 kg maka cara perhitungannya adalah :
= (4 SAK X 100 KG) : 300 KG IKAN = 1,333
Jadi FCR = 1,33
Jadi, jumlah pakan yang terkonversi menjadi daging adalah 1,33 artinya setiap 1,33 kg pakan menghasilkan 1kg daging.
FCR yang didapatkan menunjukkan efektifitas pakan saat digunakan, semakin kecil perhitungan FCR maka semakin baik.
Idealnya adalah FCR ≤ 1, tetapi dalam prakteknya cukup sulit untuk mendapatkan tingkat FCR ≤ 1 pada ikan budidaya.
Terdapat beberapa cara untuk menurunkan FCR yaitu:
1. Menggunakan pakan bernutrisi tinggi, sehingga efektifitasnya terhadap bobot dari ikan menjadi lebih baik. Biasanya pakan bernutrisi tinggi memiliki harga yang relatif mahal, hal ini juga dapat menurunkan pendapatan pengusaha ikan
2. Menumbuhkan pakan alami pada kolam. Menggunakan pupuk untuk menumbuhkan plankton dan lumut juga dapat menurunkan FCR karena ikan mendapatkan asupan selain dari pakan buatan yang biasa digunakan oleh pembudidaya.
3. Penggunaan probiotik untuk kolam atau campuran pakan. Penggunaan probiotik dapat berguna untuk pencegahan penyakit ikan. Penggunaan probiotik yang tepat dapat meningkatkan keamanan bagi ikan dari berbagai macam mikroba jahat.
Penggunaan probiotik tergolong lebih aman dan mudah dibandingkan dengan antibiotik apabila sudah terkena penyakit. Beberapa probiotik juga dapat meningkatkan efektifitas dari metabolisme ikan, sehingga setiap pakan yang diberikan dapat diolah dengan baik di tubuh.
4. Menggunakan teknologi bioflok. Misalnya saja, ikan lele dapat memakan bioflok yang terdapat di kolamnya.
5. Mengatur pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan
6. Menjaga kualitas air dan ketersediaan oksigen agar metabolisme berjalan dengan baik
Ikan yang sakit akan mengalami penurunan berat badan, maka menjaga kualitas air menjadi penting bagi tingginya tingkat penyerapan pakan kedalam daging.
Anda punya pertanyaan seputar budidaya ikan dan udang?
Topik apa lagi yang ingin dibahas berikutnya?
Coret-coret di kolom komen saja ya!
Share jika bermanfaat!

Pradipta Paramita
artikel yang bagus....bikin pencerahan....
ReplyDelete